H. MOH. NASIR

Kamis, 28 Januari 2010

KHUTBAH JUM'AT


MAKHLUK MULIA

الحمد لله الذي قد خلق الإنسان في احسن تقويم. أشهد ان لآ اله الا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله صحبه أجمعين أما بعد فياعبادالله أوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.

Kita boleh merasa bangga dijadikan manusia, makhluk yang paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Namun kebanggaan itu harus dibuktikan dengan rasa syukur kita kepada Allah swt. Tuhan semesta alam. Allah menciptakan manusia sebaik-baiknya bentuk. Memang sungguh unik organ tubuh manusia dan setiap organ tubuh memiliki arti dan fungsi tersendiri. Firman Allah swt:

لقدخلقناالإنسان في أحسن تقويم

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya".

Allah swt, telah memberikan gelar kepada manusia makhluk yang paling baik, tapi manusia itu sendiri yang merendahkan harkat martabatnya sebagai manusia. Muncul pertanyaan, misalnya perbandingan malaikat dengan manusia. Manakah makhluk Allah yang paling mulia, Malaikat apakah manusia? Di sini saya kutip beberapa ayat Al Qur'an. Firman Allah swt :

وإذقال ربك للملآئكة إني جاعل فى الأرض خليفةصلىقالواأتجعل فيها من يفسد فيهاويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لكصلىقال إنى أعلم مالا تعلمون.

Artinya : "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui". (QS. Al Baqarah : 30)


Pada ayat ini nyatalah bahwa manusia lebih mulia dari pada malaikat. Manusia diberi tugas menjadi kholifah (pemimpin di muka bumi) melestarikan dan mengelolanya. Sedang malaikat tidak diberikan tugas seperti ini. Dan manusiapun lebih tinggi ilmu pengetahuannya dari pada malaikat. Firman Allah swt:

وعلم أدم الأسماء كلها ثم عرضهم على الملآئكة فقال أنبئونى بأسماء هؤلآء إنكنتم صادقين.


Artinya : "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar". (QS. Al Baqarah : 31)

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada para Malaikat untuk menyebutkan nama benda-benda yang telah Allah ajarkan kepada Nabi Adam as. Dapatkah para Malaikat itu menyebutkan nama benda-benda itu? Mari kita simak firman Allah di bawah ini:

قالواسبحانك لاعلم لنا الاماعلمتناصلىإنك أنت العليم الحكيم.

Artinya : "Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari pada yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS. Al Baqarah : 32)

Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Adam as agar memberitahukan nama–nama benda tersebut kepada para Malaikat. Dengan ijin Allah Nabi Adam as dapat menyebutkan nama-namabenda tersebut. Firman Allah swt :

قال يأدم أنبئهم بأسمائهمصلىفلماأنبأهم بأسمائهم قال الم أقل لكم إنى أعلم غيب السموات والأرض وأعلم ماتبدون وماكنتم تكتمون.

Artinya : "Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka stelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?". (QS. Al Baqarah : 33)

Jelas sudah bahwa manusia lebih mulia dari pada malaikat. Boleh jadi Malaikat seluruhnya taat kepada Allah karena mereka memiliki hanya satu unsur yaitu akal sedang manusia ada yang taat dan ada yang durhaka karena manusia memiliki dua unsur yaitu unsur malaikat dan unsur binatang (akal dan nafsu).


Jika akal dapat mengalahkan nafsu, maka manusia bersifat seperti malaikat dan jika nafsu dapat mengalahkan akal, maka manusia bersifat seperti binatang. Selagi akal kita sehat pergunakanlah untuk melakukan hal-hal yang sehat. Kalau akal kita sehat badan kita juga sehat dan kalau badan kita sehat hidup kita akan selamat sebab anggota badan kita melakukan perbuatan yang sehat. Seluruhnya sehat kita selamat di dunia dan di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar